Rabu, 20 November 2013

Deskripsi Proses Bisnis dan Flowchart dalam siklus pembelian kredit

SIKLUS PENGELUARAN (PEMBELIAN)
1.        PEMBELIAN DALAM PERUSAHAAN
Secara umum, pembelian dalam perusahaan antara lain meliputi:
1)        Pembelian barang dagangan.
2)        Pembelian bahan baku dan bahan pembantu.
3)        Pembelian supplies (bahan habis pakai).
4)        Pembelian peralatan.
5)        Pembelian aktiva tetap.
2.        DOKUMEN DAN CATATAN DALAM PEMBELIAN TUNAI
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian tunai adalah sebagai berikut:
1)        Surat permintaan pembelian.
2)        Blanko kas bon.
3)        Faktur pembelian tunai.
4)        Blanko penyelesaian kas bon.
3.        DOKUMEN DAN CATATAN DALAM  PEMBELIAN KREDIT
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian kredit adalah sebagai berikut:
1)        Surat permintaan pembelian.
2)        Surat order pembelian.
3)        Nota retur.
4)        Faktur pembelian.
5)        Bukti kas keluar.
4.   AKTIVITAS PEMBELIAN
Aktivitas pembelian dapat disebut dengan prokuremen. Prokuremen merupakan suatu proses bisnis yang diawali dengan pemilihan sumber daya,aktivitas pembuatan order, dan perolehan barang atau jasa dari pemasok yang dilakukan oleh perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, aktivitas prokuremen/pembelian, secara umum dapat diuraikan sebagai berikut :
1)        Menentukan Kebutuhan Produk/jasa (permintaan pembelian)
Timbulnya kebutuhan akan produk/jasa dalam suatu perusahaan biasanya diperoleh dari dokumen permintaan pembelian (PP) yang dikirimkan bagian produksi atau bagian persediaan untuk memenuhi tersedianya produk yag diminta dalam divisinya masing-masing. Permintaan pembelian merupakan dokumen internal yang dibuat untuk meminta sesuatu pada suatu bagian tertentu.
2)        Memilih Sumber Daya
Aktivitas ini dilakukan bagian pembelian untuk memilih jenis sumber daya yang dibutuhkan/diminta dan menyortir apakah permintaan tersebut dapat disetujui atau tidak.
3)        Memilih Pemasok
Proses pemilihan ini dilakukan dengan pertimbangan untuk mendapatkan barang/jasa yang berkualitas dan harga yang telah disepakati bersama.
4)        Menerbitkan Pesanan Pembelian
Pesanan pembelian dapat dilakukan dengan cara menerbitkan Dokumen pesanan pembelian yang dikirimkan pemasok kebagian pembeli. Dokumen pesanan pembelian mengidentifikasikan pemasok dengan mengimpormasikan barang yang dipesan, jumlah, harga, tanggal pengiriman, jangka waktu pengiriman, dan jangka waktu pembayaran yang diinginkan oleh perusahaan.
5)        Penerimaan Barang
Barang yang dikirimkan konsumen diterima perusahaan oleh bagian penerimaan barang. Bagian penerimaan barang akan melakukan pengecekan secara fisik jumlah barang yang dikirimkan dicocokan dengan dokumen pengirimannya. Apabila barang yang diterima telah sesuai dengandokumen pengiriman dan dokumen pesanan pembeliannya maka bagia penerimaan barang akan membuat laporan penerimaan barang.
6)        Verifikasi Faktur
Verifikasi faktur dilakukan ketika perusahaan akan melakukan pembayaran kepada pemasok. Faktur harus diperiksa dan dicocokan dengan dokumen penerimaan barang dan dokumen pesanan pembelian.
  7)        Pembayaran dengan Pemasok
Apabila dokumen pemasok sudah cocok maka perusahaan akan melakukan pembayaran dengan pemasok. Pembayaran dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu pembayara dan persyaratan yang ditentukan dalam pesanan pembelian.
5.        RISIKO DALAM SIKLUS PEMBELIAN
Sistem impormasi pembelian dibangun dengan tujuan untuk:
1)        Memasikan bahwa perusahaan membeli barang yang dibutuhkan dengan tepat waktu.
2)        Memastikan bahwa pwrusahaan tidak terlambat membayar utang yang telah jatuh tempo.
3)        Memastikan bahwa perusahaan membayar utang untuk barang yang benar-bebar diterima.
4)        Memastikan bahwa tidak ada peluang kecurangan dalam siklus pembelian yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan.
Sedangkan resiko dalam siklus pembelian antara lain meliputi:
1)        Perusahaan kehabisan stok barang karena terlambat memesan barang kepada pemasok.
2)        Salah membeli barang yang tidak dibutuhkan.
3)        Salah membeli barang yang harganya terlalu mahal.
4)        Bagian penerimaan barang menerimaan pesanan yang tidak sesuai (tidak sesuai dalam jumlah atau jenis).
5)        Salah tagih.
6)        Lalai tidak membayar utang.
7)        Lalai membayar dua kali untuk satu utang yang sama.
8)        Data pembelian jatuh ke tangan pihak yang tidak dikehendaki.
9)        Kerusakan data karena ada virus atau karena kerusakan hardware komputer.
6.        PENGENDALIAN UNTUK SIKLUS PEMBELIAN
Pengendalian diharapkan dapat meminimalkan setiap resiko.pengendalian yang dapat diterapkan dalam siklus pembelian antara lain:
1)        Bagian pembelian perlu menganalisis perputaran setiap jenis persediaan untuk mengetahui persediaan yang laris dan digemari oleh pelanggan.
2)        Perusahaan perlu meminta penawaran harga dari beberapa pemasok. Untuk pengeluaran besar perusahaan dapat melakukan lelang untuk mendapatkan harga yang bagus. dengan adanya penawaran harga lebih dari satu pemasok, maka pemasok yang tidak efisien akan sulit bersaing dengan pemasok yang bersih.
3)        Perusahaan perlu merancang surat permintaan pembelian untuk memastikan bahwa departemen pembelian hanya membeli barang yang memang dibutuhkan departemen lain atau membeli barang dagangan yang memang laris.
4)        Perusahaan perlu memiliki surat order pembelian untuk merekam transaksi pemesanan barang kepada pemasok.
5)        Perusahaan perlu memastikan  bahwa penerimaan barang benar-benar mengecek barang yang datang dan menghitung jumlah barang yang datang.
6)        Akuntan perlu memiliki arsip faktur pembelian berdasarkan tanggal jatuh tempo faktur.
7)        Bagian utang hanya akan memproses pembayaran utang hanya jika sudah menerima bukti penerimaan barang dari bagian penerimaan barang. Dengan demikian, utang dilunasi setelah barang diterima.
8)        Akuntan perlu mengarsip faktur bersama dengan nota retur,  sehingga akuntan memiliki informasi pasti mengenai berapa utang kepada pemasok dan berapa yang harus dibayar.
9)        Bagian utang harus melakukan pengecekan atas kebenaran perhitungan dalam faktur dari pemasok.
10)    Bagian utang harus mengarsip faktur yang belum lunas terpisah dari faktur yang sudah lunas.
11)    Perusahaan harus memastikan bahwa terdapat pemisahan antara bagian pembelian, bagian penerimaan barang, dan bagian yang berwenang untuk menandatangani cek.
12)    Data pembelian, maupun data pengeluaran kas perlu dibackup secara teratur.
13)    File pembelian dan pengeluaran kas seharusnya hanya boleh diakses oleh karyawan yang berwenang.
Pengendalian untuk siklus transaksi pembelian menurut Bodnar meliputi aktivitas :
a)        Permintaan pembelian dan penerimaan barang.
b)        Aktivitas pembelian.
c)         Aktivitas penerimaan barang.
d)        Pencatatan utang dagang.
e)        Aktivitas pembayaran utang dagang/pengenluaran kas.
f)          Aktivitas pencatatan transaksi pada buku besar.
g)        Aktivitas pemeriksaan internal (audit internal).
7.        INFORMASI YANG DIHASILKAN DALAM SIKLUS PEMBELIAN
Salah satu tujuan sistem informasi pembelian adalah untuk menghasilkan ragam informasi yang dapat membantu perusahaan untuk mengambil keputusan. Berikut beberapa informasi yang mestinya bisa dihasilkan oleh sebuah sistem informasi pembelian:
1)        Saldo utang setiap pemasok.
2)        Tabel umur utang.
3)        Utang yang hampir jatuh tempo.
4)        Total pembelian per bulan.
5)        Retur pembelian per bulan.

Siklus Pembelian
Dalam siklus ini akan dijelaskan bagaimana perusahaan melakukan pembelian yang akan
digunakan baik untuk proses produksi, bahan baku, kebutuhan, dll. Berikut ini contoh flowchart
pembelian tunai dan pembelian kredit :


Job Description di dalam proses pembelian, yaitu:
 1.      Supplier
·         Mempromosikan barang ke perusahaan
·         Melakukan penawaran harga
·         Membuat nota pembayaran
·         Mengirim barang yang dipesan dan membuat surat jalan
2.      Bagian Pembelian
·         Melakukan pembelian barang baik secara tunai maupun kredit
·         Melakukan penawaran harga ke supplier dan memutuskan cara pembayaran (tunai/kredit)
·         Melakukan pembayaran
·         Membuat jurnal pembelian
3.      Gudang
·         Membuat data persediaan barang
·         Membuat daftar barang yang dibutuhkan
·         Menerima dan memeriksa barang
4.      Pimpinan
·         Menerima laporan dari tiap-tiap bagian
·         Mengawasi kinerja karyawannya

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terimakasih postingan materinya sangat membantu :)

Posting Komentar